Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 26 Oktober 2021
Rm 8:18-25
Mzm 126:1-6
Luk 13:18-21
Berguna untuk orang lain
“Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya, biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung burung di udara bersarang pada cabang cabangnya” – Luk 13 : 19
Apakah uang senilai 1.000 rupiah berarti bagi kita? mungkin saja tidak. Tetapi bagaimana dengan seorang anak yang membutuhkan 1.000 rupiah itu untuk mencukupi uangnya membeli sepotong roti? Ataupun sebatang pensil apakah berguna bagi saya saat ini, dibanding dengan anak-anak yang dipedalaman yang untuk kebutuhan sehari harinya harus mencari di hutan? Apa yang tidak berguna untuk kita belum tentu tidak berguna juga untuk orang lain.
Selembar kertas dan sebuah pensil mungkin tidak menghasilkan apapun bagi kita, tetapi bagi pelukis mungkin itu akan menghasilkan karya seni yang luar biasa.
Kerajaan Surga dicontoh adalah seperti biji sesawi, dimana biji ini kecil dan lebih kecil dari pada sebuah biji wijen. Bagi orang orang tidak ada gunanya. Tetapi setelah biji ini ditanam akan menjadi sebuah pohon yang besar, dimana mendatangkan manfaat.Hal-hal kecil yang kita miliki bukanlah hal yang tidak berguna. Mungkin saat ini tidak berguna tetapi kita tidak tahu nanti atau bagaimana dengan orang lain.
Beberapa hari yang lalu seorang teman baik saya berpulang ke Rumah Bapa. Dari beberapa sharing mereka sangat tersentuh dengan senyuman yang diberikan oleh teman saya. Mereka merasa bahwa senyum yang diberikan telah mewakili kehangatan dan keramahaan dari teman saya. Dan itu hanya sebuah senyum. Jadi jangan merasa kecil hati karena kita merasa tidak memiliki sesuatu yang istimewa, karena kita adalah pribadi yang istimewa.(An)
Mari kita belajar membagikan hal- hal kecil yang kita miliki untuk orang-orang disekitar kita.
No responses yet