Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 27 April 2022
Kis 5:17-26
Mzm 34:2-9
Yoh 3:16-21
Di Dalam-Nya
“tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.” – Yoh. 3:21
Ada yang mengatakan “kalau sedang susah, ingat Tuhan, tetapi kalau bahagia, lupa Tuhan.” Karena di saat susah, tanpa disuruh dan tanpa berpikir panjang, kita langsung bersujud di hadapan-Nya, berdoa dengan khusuk dan berharap Ia mau membantu kita. Meski terkadang, ada saat dimana kita mengeluh ketika Ia memproses bantuan-Nya pada kita. Keluhan itu dapat berupa banyak hal, diantaranya lamanya waktu, sulitnya proses yang harus dilalui ataupun besarnya pengorbanan yang harus kita berikan untuk mendapatkannya.
Tetapi begitu semua itu dapat kita lalui dengan baik dan akhirnya kita mendapatkan apa yang kita inginkan; kita langsung lupa atas campur tangan-Nya. Menganggap keberhasilan tersebut adalah hasil jerih payah kita seorang diri, seakan Dia tak berkontribusi atas apapun juga.
Permenungan ini membuat saya miris dan tersadar bahwa ternyata selama ini kita setega itu pada Tuhan. Mungkin saat hal itu terjadi, Tuhan seperti ditampar, serasa dikhianati kita, bagai kacang lupa kulitnya.
Injil hari ini semakin menyadarkan saya bahwa semua keberhasilan dan kebaikan dalam hidup kita, terjadi karena Tuhan berkerja di dalam kita. Tanpa Dia mungkin kita tak akan mampu melalui prosesnya. (Cr)
Terima kasih Tuhan atas keberadaan-Mu dalam hidupku, selalu menguatkan dan membuat hari-hariku penuh warna.
No responses yet