Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 27 April 2024
Kis 13:44-52
Mzm 98:1-4
Yoh 14:7-14
Kehendakku Atau Kehendak-Mu?
“Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” – Yoh 14:14
Ayat di atas seringkali menjadi senjata ketika kita memaksa Tuhan mengabulkan keinginan kita atau ketika kita protes kepada Tuhan saat permintaan kita tidak terpenuhi. Aku pernah kecewa ketika apa yang aku harapkan tidak dikabulkan oleh-Nya. Tetapi ketika aku merenungkannya kembali, aku sadar bahwa keputusan-Nya lah yang benar, bahwa apa yang aku minta bukanlah sesuatu yang tepat untukku, bukan kehendak-Nya sehingga Ia tidak mengabulkannya.
Meminta atau memohon sesuatu kepada Tuhan di dalam nama-Nya bukanlah memaksa Tuhan mengikuti keinginan atau ego kita, melainkan suatu proses mengubah diri kita untuk semakin memahami apa kehendak-Nya atas kita, sehingga kemudian apa yang kita minta bisa sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan akan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Ketika aku sudah memahami prinsip ini, aku tak lagi kecewa, marah, atau protes kepada-Nya saat permintaanku tidak dikabulkan. Sungguh sangat bersyukur karena perlahan Ia membentukku untuk menjadi semakin sefrekuensi dengan-Nya.
Namun di kala kita yakin kalau apa yang kita minta sudah sesuai dengan kehendak-Nya dan Ia masih belum juga memberikannya kepada kita, apa yang harus kita lakukan? Satu-satunya jalan adalah dengan terus memohon dengan penuh iman dan kerendahan hati kepada-Nya. Waktu-Nya bukanlah waktu kita, dan Ia tahu kapan waktu yang terbaik untuk memberikannya kepada kita. (Vn).
Apakah aku selalu berusaha menyelaraskan kehendakku dengan kehendak-Nya?
No responses yet