Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 27 Agustus 2018
2Tes 1:1-5,11b-12
Mzm 96:1-5
Luk 7:11-17
Belas Kasihan
Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan.. – Luk 7:13a
Mukjizat itu selalu berawal dari belas kasihan Tuhan. Karena itu kita bisa melihat Injil mencatat kebanyakan mukjizat yang dilakukan Tuhan terjadi setelah “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan…” Kuasa Allah bukan suatu festival. Bukan sesuatu untuk dipertunjukkan ataupun dipamerkan. Kuasa Allah adalah manifestasi kasih-Nya yang bekerja melalui hamba-hamba-Nya yang memiliki hati yang berbelas kasih.
Kuasa Allah dan mukjizat bukan milik orang tertentu saja. Namun milik semua orang yang mengakui Allah itu ada dan sanggup melakukan segala perkara.
Ketika adik saya berusia satu tahun, ia harus dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit langka. Penyakit ini menyerang tulang kepala, sehingga bebarapa tempat di kepalanya akan terasa lembek bila ditekan. Pihak rumah sakit dan dokter berusaha keras untuk kesembuhan adik saya, sampai akhirnya ia diperbolehkan pulang ke rumah. Namun yang sangat menyentuh saya adalah setiap hari ibu saya akan memeluk adik berjam-jam dan berdoa sambil menitikkan air mata. Berhari-hari hingga berbulan-bulan, ibu terus melakukan itu. Sampai suatu ketika pihak rumah sakit menyatakan adik saya sembuh total.
Belas kasihan adalah awal dari bekerjanya kuasa Allah. Di mana ada belas kasihan, di situ pasti ada kasih dan kuasa Allah. Di manapun kita berada dan kepada siapapun kita berbelas kasih, maka di situ Ia akan bekerja. Mintalah belas kasihan itu, maka Allah akan memberikannya kepada kita. (Al)
Apakah saya memiliki belas kasih?
Mintalah maka Ia akan memberikan
No responses yet