Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 27 Desember 2022
Pesta St. Yohanes
1 Yoh 1:1-4
Mzm 97:1-2,5-6,11-12
Yoh 20:2-8
Percayakah Kita?
Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. – Yoh 20:8
Ketika Yesus bangkit dari kubur, selain Maria Magdalena, ada dua orang murid yang mendapatinya, yakni Simon Petrus dan seorang lagi yang saya yakin itu adalah Yohanes, penulis Injil. Rasul Yohanes yang pestanya kita rayakan hari ini, selalu menyebut dirinya murid yang paling dikasihi-Nya. Ia seorang yang sangat percaya diri dan merasakan kasih Yesus yang luar biasa selama tiga tahun mengikuti dan tinggal bersama-Nya. Saat merenungkan Injil ini saya bertanya-tanya, mengapa Yohanes tak langsung masuk ke kubur padahal dia sampai lebih dahulu dari Simon? Apakah ia ragu akan Yesus yang sudah bangkit? Sesampainya di sana, Simon langsung masuk ke dalam kubur dan menemukan kain peluh Yesus sudah tergulung rapi di sisi yang lain. Itu menjadi konfirmasi jelas bahwa Yesus telah bangkit dan setelah itu Yohanes baru percaya.
Bukankah kita seringkali demikian, perlu bukti dan waktu cukup lama untuk dapat percaya Yesus telah bangkit? Apakah benar, Yesus yang sama, sanggup melakukan mukjizat di hidupku padahal sudah begitu banyak mukjizat-Nya yang kita rasakan?
Saya pun juga masih khawatir, takut, tidak percaya sepenuhnya. Tetapi Yesus begitu baik, melalui Roh Kudus-Nya Ia mengingatkan banyaknya pertolongan-Nya dan tidak pernah terlambat. Jika Yesus dahulu menolongmu, Yesus yang sama juga akan menolongmu sekarang! Percayalah! Mari ambil langkah iman, percaya sepenuhnya kepada pemeliharaan-Nya. (Yy).
Apakah kita seringkali kurang percaya pada kedaulatan dan mukjizat-Nya, seperti rasul Yohanes yang perlu melihat beberapa bukti dulu?
No responses yet