Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 27 Februari 2018
Yes 1:19, 16-20
Mzm 50:8-9,16-17,21,23
Mat 23:1-12
Membersihkan Diri
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. – Yes 1:16
Seorang istri berkata kepada suaminya, “Lihat deh pak, tetangga baru kita menjemur pakaian kotor. Seharusnya dicuci dulu, baru dijemur.” Suaminya hanya diam. Keesokan harinya hingga beberapa hari ke depan, kejadian yang sama terus terulang. Hingga suatu hari, si istri berkata, “Sekarang, tetangga kita menjemur pakaian yang sudah dicuci bersih.” Dengan santai suaminya menjawab, “Bu, bukan salah tetangga kita, tetapi kaca jendela dapur baru saja kubersihkan pagi tadi.”
Kitapun sering menghakimi orang lain. Padahal, mungkin saja hal itu disebabkan karena kita melihat dengan “kacamata yang kotor”. Pada masa Prapaskah ini, hendaknya kita “membersihkan” diri.
Setiap akan memasuki Bait Suci, orang Yahudi melakukan mikveh, menghindari kecemaran yang mungkin ada pada tubuh mereka. Para imam melakukannya setiap hari. Orang Yahudi yang saleh melakukannya sebelum Sabat dan hari raya. Ada juga mikveh yang dilakukan sehari sebelum pemberkatan nikah.
Mikveh adalah ritual pembersihan tubuh di suatu kolam sebagai lambang pertobatan. Uniknya, sebelum menceburkan diri di kolam, orang harus menuruni beberapa anak tangga. Satu per satu hingga akhirnya di anak tangga terakhir, orang itu membenamkan dirinya.
Kita bisa belajar dari Mikveh. Saat kita bertekad meninggalkan perbuatan dosa, mulailah dari hal-hal sederhana. Tidak bisa sekaligus. Ubahlah perilaku sehari-hari dengan mulai menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci dan buku rohani. Jalani tekad Anda dengan tegar tanpa menghiraukan orang yang mengejek “sok suci”.
Selamat menjalani masa Prapaskah dengan menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. (Yo)
Apakah saya mau meninggalkan perbuatan dosa saya mulai dari sekarang?
No responses yet