Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 27 Februari 2024
Yes 1:10,16-20
Mzm 50:8-9,16-17,21,23
Mat 23:1-12
Pemimpin Serong
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang;… – Mat 23:4-5a
Disaat awal-awal saya meniti karir, tidak banyak pilihan pekerjaan yang bisa dipilih. Karena minimnya pengalaman, dan status saya yang masih belum menyelesaikan pendidikan, membuat saya harus bersyukur dengan ratusan lamaran pekerjaan yang telah saya kirim, dan dengan mengikuti beberapa pameran lowongan pekerjaan yang saya ikuti, namun hanya sedikit yang memanggil untuk menguji dan mewawancara saya. Sehingga jika ada yang mau menerima saya untuk bekerja, terasa seperti anugerah yang luar biasa pada saat itu.
Di suatu waktu, saya bekerja di suatu perusahaan dengan karakter pemimpin yang sulit dihadapi dan sebagai seorang pemimpin, tindakan dan apa yang diucapkannya sangat tidak sesuai. Tidak ada kata-katanya yang bisa dipegang. Namun ia memberikan beban yang cukup berat bagi setiap anak buahnya.
Sama seperti bacaan pada hari ini, yang menggambarkan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat pada saat itu. Mereka juga ingin dianggap sebagai pemimpin yang terhormat, ingin dilihat banyak orang sebagai orang yang kudus dan bijak. Seperti seseorang yang memakai topeng (baca : bermuka dua).
Semoga tidak seorang pun dari kita, tidak menjadi seperti para ahli-ahli Taurat pada masa itu. Kalaupun kita jatuh pada dosa kesombongan seperti itu, semoga bacaan hari ini mengingatkan kita kembali, untuk menjadi seorang pemimpin yang benar. (MD).
Apakah Saya adalah seorang pemimpin yang serong?
No responses yet