Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 27 Januari 2021
Ibr 10:11-18
Mzm 110:1-4
Mrk 4:1-20
Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat. – Mrk 4:20
Lagu ini selalu terngiang di hati saya, “Firman-Mu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku..”
Bacaan Kitab Suci hanya akan menjadi bacaan biasa bila kita tidak mendengarkan dan menyambut-Nya. Mendengar berarti menyimak, memperhatikan, dan berfokus. Sedangkan menyambut-Nya berbicara tentang bagaimana kita menerima-Nya dengan hati terbuka. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Inggris versi The Message, kata menyambut ini diterjemahkan dengan kata embrace (memeluk). Bila saya terjemahkan secara bebas, berarti juga menjaga dan memelihara.
Jadi lewat bacaan dan renungan pribadi, juga saat mendengarkan kotbah dalam perayaan Ekaristi, kita perlu memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan menerima firman itu dalam hati kita. Setelah itu, kita perlu menjaga-Nya dengan cara mempraktekkannya dalam perbuatan. Dengan demikian, firman Tuhan baru sungguh dapat menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan-jalan kita.
Hari ini, mari kita memandang kepada Tuhan Yesus. Berakarlah di dalam-Nya, jadikanlah firman Tuhan sebagai roti hidup. Bertumbuhlah atas dasar firman Tuhan dan jadilah kuat. Niscaya, kita dapat berbuah sesuai dengan kehendak-Nya. (Ld)
Sudahkah saya mendengar firman Tuhan dan menjaganya dalam hidup saya?
No responses yet