Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 27 Juni 2021
Keb 1:13-15; 2:23-24
Mzm 30:2,4-6,11-13
2 Kor 8:7,9,13-15
Mrk 5:21-43
Kristus Butuh Saya
Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkan tanganMu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup. – Mrk 5:23
Beberapa tahun lalu di sebuah desa Israel terjadi kecelakaan yang menyebabkan kemacetan. Rachel jengkel karena mobilnya terpaksa berjalan lambat. Tak lama, dari balik kaca mobilnya, ia melihat seseorang tergeletak di jalan dan ditutupi selembar kain. Pastilah orang itu sudah meninggal. Di tengah kemacetan itu, Rachel mengambil buku Mazmur dan membacanya untuk orang yang meninggal itu.
Dua minggu kemudian, handphone-nya berdering. Dari seberang terdengar suara wanita muda bertanya, “Apakah Anda yang membacakan mazmur saat terjadi kecelakaan dua minggu lalu?” Ketika Rachel menjawab ya, wanita muda itu menangis tersedu-sedu. “Saat jiwa saya melayang meninggalkan tubuh, dari atas saya melihat orang-orang mengerumuni tubuh saya. Saya juga melihat Anda sedang mengendarai mobil dan mendoakan saya. Kata-kata dari Mazmurmu itu mengembalikan jiwa saya ke tubuh saya. Setelah dokter berusaha untuk memompa jantung saya, saya hidup kembali. Sejak itu saya mencari tahu siapa saja orang yang berada di sekitar kecelakaan dan suatu hari saya menemukan seseorang yang tahu nomor telepon Anda. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih.” Akhirnya perempuan muda yang hidupnya biasa-biasa saja berubah menjadi sangat religius.
Ada kalanya kita butuh orang lain untuk sampai kepada Yesus. Seorang kepala pasukan datang kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Anak yang dikira sudah mati, dihidupkan kembali oleh Yesus. Anak itu jadi mengenal Yesus.
Di tengah segala kesibukan kita, Tuhan menggandeng kita untuk menjadi mitra-Nya. Hal itu bisa kita lakukan dengan cara mendoakan orang, meluangkan waktu untuk membantu sesama, dan akhirnya mengenalkan kasih Tuhan kepadanya. (Yo)
Apakah saya mau mengenalkan Kristus kepada orang lain?
No responses yet