Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 27 Juni 2024
2 Raj 24:8-17
Mzm 79:1-5,8,9
Mat 7:21-29
Pertobatan Sejati
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. – Mat 7:21
Pernah anda meminta maaf kepada orang tua atau suami atau istri atau anak-anak? Pernah anda melakukan kesalahan yang sama padahal anda sudah meminta maaf?
Itulah mengapa permintaan maaf yang sesungguhnya adalah permintaan maaf yang dilanjutkan dengan perubahan hidup melalui tindakan kita.
Dari pengalaman hidup saya, berani untuk meminta maaf dengan kata-kata adalah hal sangat baik. Tidak semua orang mau meminta maaf atas kesalahannya atau bisa jadi sebenarnya orang tersebut sadar jika dia telah berbuat salah dan ingin meminta maaf tapi dia tidak berani menyampaikan permintaan maafnya. Keberanian kita meminta maaf kepada sesama akan berbuah menjadi keberanian meminta ampun kepada Tuhan yang menciptakan kita semua.
Saat kita meminta pengampunan kepada Tuhan artinya kita tidak hanya berkata bahwa kita menyesal atas dosa-dosa kita saja, melainkan juga kita mau berubah, tidak lagi melakukan kesalahan yang sama dan bersedia melakukan kehendak Bapa melalui tindakan dan sikap hidup kita. Bukan dengan kata-kata doa kita saja kepada Tuhan. Buah dari doa-doa kita harus terlihat dalam tindakan-tindakan kita. Perubahan hidup adalah bukti bahwa kita sudah bertobat dan punya relasi yang baik dengan Tuhan.
Marilah kita melakukan kehendak Bapa melalui sikap hidup kita baik itu melalui perkataan maupun perbuatan baik kita. (Aw).
Apakah aku masih suka berseru kepada Tuhan tapi tidak melakukan kehendak-Nya?
No responses yet