Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 27 Maret 2017
Yes 65:17-21
Mzm 32:2,4-6,11-13
Yoh 4:43-54
MY TRUST
Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. – Yoh 4:50
Menjelang akhir tahun kemarin, pimpinan komunitas kami datang berkunjung selama beberapa hari. Agenda kami selama kunjungan singkat tersebut tentu dipenuhi oleh berbagai rapat dan pertemuan. Kebetulan di salah satu kafe yang kami datangi, pimpinan kami menemukan menu teh yang disukainya. Sambil menunggu pesanan, saya yang penasaran dengan nama teh tersebut berusaha menebak tulisan kanjinya karena nama teh itu berbahasa Mandarin.
Di tengah keseriusan saya, tiba-tiba pimpinan kami mengatakan kepada saya bahwa ia tahu penulisannya dalam bahasa Mandarin. Ketika saya begitu fokus memperhatikan tangannya yang sibuk membuat coretan, suara tawa istri pimpinan kami langsung membuyarkan konsentrasi saya.
Melihat keheranan yang tampak jelas dalam wajah saya, pimpinan kami menjelaskan bahwa ia tidak serius ketika mengatakan ia tahu tulisan nama teh tersebut, karena ketika ia mencoret seolah membuat tulisan, matanya tetap menatap saya. Tidak mungkin ia bisa menuliskannya, sementara ia melihat ke arah saya. Haha…saya baru sadar kalau saya baru saja dikerjai. Sebagai pembelaan diri, saya mengatakan, “Hal itu terjadi karena saya percaya padamu.”
Seharusnya begitulah rasa percaya yang kita miliki terhadap Tuhan. Percaya penuh. Tanpa keraguan. Karena kita tahu, Ia adalah Pemimpin kita. Ia tidak akan pernah mengecewakan kita. (Jc)
Apakah saya tetap percaya kepada Tuhan ketika dalam kesulitan?
No responses yet