Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 27 Mei 2016
1Ptr 4:7-13
Mzm 96:10-13
Mrk 11:11-26
ALLAH UNTUK SEGALA BANGSA
Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala Bangsa. – Mrk 11:17
Pada jaman sebelum Yesus, banyak yang berpendapat kalau Allah (Yahweh) hanya Allah bagi Bangsa Yahudi. Tetapi melalui bacaan hari ini, kita menemukan bahwa Bait Allah merupakan rumah doa bagi semua bangsa (Yesaya 56:7). Namun bangsa Israel memakai Bait Allah hanya untuk kelompok mereka sendiri, dan justru menyalahgunakannya. Bait Allah dipakai untuk kepentingan transaksional, padahal seharusnya mereka tahu bahwa Bait Allah itu kudus. Tetapi cinta materi membuat mereka melupakan hal itu.
Pembaharuanpun dihadirkan Yesus dengan mengajarkan bahwa untuk menyembah Allah, tidak perlu lagi ke Bait Allah, melainkan dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:23). Yesus ingin menekankan bahwa menyembah Allah bukan soal bangunan, melainkah tentang hati yang menyembah melalui pikiran dan perbuatan. Oleh karena itu, sangat tepat dikatakan bahwa Rumah Allah akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Karena semua orang menyembah Allah melalui hati mereka.
Sekali lagi, Yesus menekankan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya haruslah berdoa. Dengan demikian, hidup kita semua merupakan Rumah Doa. Namun tetap saja semua itu tidak bisa menggantikan gedung Gereja atau tempat kita berkumpul untuk berdoa dan menyembah Tuhan bersama-sama. Karena setiap kita juga dipanggil untuk hidup berkomunitas agar pembentukan karakter Kristus dapat terjadi. Pada akhirnya kita dapat menjadi terang dan saksi Tuhan yang membuat Yesus menjadi Allah atas segala bangsa. (An)
Apakah saya menyadari bahwa tubuh ini adalah Bait Allah, sehingga di manapun saya berada saya dapat berdoa dan menyembah-Nya?
No responses yet