Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 27 September 2018
Pkh 1:2-11
Mzm 90:3-6,12-14,17
Luk 9:7-9
Bijak Terhadap Waktu
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
– Mzm 90:12
Saya gemar membaca komik dan menonton film seri. Kalau sudah mulai membaca atau menonton, otomatis semua aktivitas lain berhenti. Dari pagi hingga malam yang saya lakukan hanyalah hal itu. Sesudah habis, barulah saya berhenti.
Setelah menjadi ibu dari seorang anak, saya tetap melakukan ini. Namun ketika anak kedua lahir, saya mulai mengalami kesulitan melakukan aktivitas yang saya sukai ini. Dan sekarang, sudah sangat jarang sekali saya lakukan. Saya berusaha keras untuk tidak memulainya, karena saya tahu ketika saya mulai akan sulit bagi saya untuk berhenti.
Dulu saya punya banyak waktu untuk melakukannya, namun seiring berjalannya waktu, saya merasa kegiatan ini tidak memberikan keuntungan bagi saya. Lebih baik waktu yang ada saya pergunakan untuk menambah jam doa saya atau meluangkan waktu bersama keluarga. Banyaknya aktivitas di rumah dan kantor seringkali membuat waktu doa saya menjadi sangat minim. Mungkin hanya 10 – 15 menit. Bahkan seringkali saat teduh saya lakukan saat perjalanan ke kantor. Tidak ada waktu khusus untuk Tuhan.
Saya menyadari waktu yang sudah berlalu tidak dapat diputar ulang. Karena itu saya berusaha untuk menggunakan waktu yang ada dengan sebijak mungkin, agar tidak ada penyesalan dalam hidup ini. (Dn)
Apakah saya sudah menggunakan waktu dengan bijak?
No responses yet