Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 27 September 2021
St. Vincentius de Paul
Za 8:1-8
Mzm 102:16-23,29
Luk 9: 46-50
Seperti Orang Bodoh
“Barangsiapa menyambut anak ini dalam namaKu, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karenayang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.” – Luk 9:48
Seorang anak kecil akan lebih mudah diberi tahu dan diberi pengertian tentang sesuatu, dan hal ini tentu akan berdampak besar untuk hidupnya di masa depan.
Anak kecil mendengarkan orang lain dengan tulus. Demikian juga ketika diperintah orang yang lebih tua, akan menjalankan dengan polos dan bahkan ketika sedang melakukan kesalahanpun, anak kecil cenderung akan lebih mau mengakui kesalahannya dengan jujur.
Jika dilihat dari pengertian orang dewasa, mungkin seperti orang yang bodoh, yang dengan polosnya selalu menunjukkan sikap apa adanya. Namun dalam kekristenan, ketulusan dan kepolosan itu diperlukan untuk mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan.
Belajar dari anak kecil, kitapun juga diajak agar lebih terbuka hatinya, misalnya seperti untuk mengamini bahwa di dalam diri orang lain Allah tetap berkarya, di dalam diri orang di luar kitapun Allah tetap menawarkan rahmat keselamatan.
Oleh karena itu mari tidak membatasi dalam cara berfikir, belajar melihat dan mendengarkan orang lain, dengan demikian kita akan dapat melihat Allah yang memiliki kreatifitas tidak terbatas, yang Ia pakai untuk membawa setiap manusia masuk ke dalam pengenalan akan Dia, dengan cara yang sesuai dan tepat dengan gaya dan karakter dari setiap manusia. Kebesaran seseorang ditentukan bagaimana sikap hatinya. Sikap seperti seorang anak kecil yang jujur, dan mau mendengarkan orang lain. (In)
Apakah saya sering mengalami hambatan sehingga sulit untuk jujur, bahkan sekalipun hanya dalam hal kecil?
No responses yet