Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 28 April 2018
Kis 13:44-52
Mzm 98:1-4
Yoh 14:7-14
Berani Mewartakan
Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi. – Kis 13:47
Ketika teman saya naik taxi online, sang sopir bercerita bahwa ia pernah mengecap pendidikan di sekolah Katolik. Ada satu hal yang membuatnya terpesona, yaitu Lukas 6:27 yang mengatakan: “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” Bagaimana mungkin kita diminta untuk mengasihi musuh? Kalimat itu selalu terngiang di telinganya dan membuatnya kagum.
Saat ia duduk di bangku SMA, ia mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Katolik kepada orang tuanya, tapi mereka tidak setuju. Lambat laun, sang ayah melunak hatinya dan setuju anaknya dibaptis. Berbeda dengan ibunya yang tidak pernah lagi mengajaknya berbicara. Walaupun sedih, namun ia tetap memilih untuk menjadi Katolik. Sejak dibaptis, ia selalu rajin ikut pelayanan di parokinya. Kini, ia telah menikah dan dikaruniai 2 anak.
Teman saya kagum dengan sopir tersebut. Bayangkan, begitu masuk mobil, sang sopir langsung bersaksi. Ia tidak pernah mengenal teman saya sebelumnya, namun keberaniannya untuk bersaksi sangat menyentuh dan menguatkan iman teman saya.
Teman, sudah berapa lama Anda dibaptis? Sudah berapa sering Anda memberi kesaksian cinta Tuhan kepda orang lain? Dalam Kisah Para Rasul, kita telah membaca bahwa ketika firman Tuhan diwartakan, orang yang mendengar dan menerimanya penuh sukacita. Mereka penuh dengan Roh Kudus. (Yo)
Beranikah saya mewartakan Kristus yang telah bangkit?
No responses yet