Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 28 Desember 2017
1Yoh 1:5 – 2:2
Mzm 124:2-5,7-8
Mat 2:13-18
Pesta Kanak-Kanak Suci
Kanak-Kanak
Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih;
Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. – Mat 2:18
Tahun ini, untuk pertama kalinya saya mendapat kehormatan menjadi ibu dari seorang putri yang cantik dan lincah yang Tuhan karuniakan kepada saya. Mungkin Anda belum tahu, kehamilan saya hanya berlangsung tujuh setengah bulan saja. Ya, anak saya terlahir prematur karena saya menderita pre-eklamsia. Sebuah komplikasi kehamilan yang membahayakan baik saya maupun bayi saya.
Ketika saya dihadapkan pada kenyataan ini, ada ketakutan bahwa saya mungkin kehilangan anak saya. Dia harus terlahir sebelum dia siap dilahirkan. Sebelum melahirkan, saya diberi suntikan untuk menguatkan paru-paru janin karena janin semuda itu belum bisa bernapas sendiri di luar rahim. Dia harus dirawat selama beberapa waktu di dalam inkubator. Dan ketika dia sudah lahir, ada beberapa saat dimana bayi saya lupa bernapas. Ya, bahkan otaknya belum paham bahwa sekarang dia harus bernapas sendiri – sesuatu yang dilakukan secara otomatis oleh bayi yang lahir cukup bulan.
Sebagai seorang ibu, saat itu saya benar-benar mengerti seberapa besar cinta yang dimiliki seorang ibu. Kemungkinan kehilangan anak sungguh menakutkan bagi saya. Hal paling menakutkan yang pernah terjadi pada saya. Tidak dapat saya bayangkan betapa sedihnya para ibu di Betlehem pada zaman dulu yang anak-anaknya direnggut karena kekejaman seorang penguasa.
Mari di Hari Kanak-kanak Suci ini, kita berdoa bagi mereka. Mari kita belajar untuk mencintai anak-anak yang ada di sekitar kita, karena kasih dan keceriaan yang dapat mereka berikan kepada kita sungguh tiada duanya. (Hd)
Tuhan Yesus, lindungilah anak-anak yang masih lemah dan tidak berdaya ketika masih kecil.
Di dalam nama-Mu, mereka akan menjadi manusia yang berguna bagi orang banyak ketika mereka dewasa kelak. Amin.
No responses yet