Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 28 Desember 2015
1Yoh 1:5 – 2:2
Mzm 124:2-5,7b-8
Mat 2:13-18
Pesta Kanak-Kanak Suci
SAVE THE CHILDREN
Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. – Mat 2:18
Herodes mengetahui bahwa “Raja Israel” yang didesas-desuskan telah lahir dari tiga orang majus yang datang dari Timur. Karena merasa terancam, iapun membuat strategi dengan meminta ketiga orang majus itu untuk kembali kepadanya setelah bertemu dengan bayi Yesus untuk memberitahukan tempat dimana bayi Yesus berada. Alasannya untuk datang dan juga memberi penghormatan, padahal ia berniat untuk membunuh-Nya.
Sayang rencananya gagal karena ketiga orang majus pulang melalui jalan lain. Karena murka, ia memerintahkan semua bayi di bawah usia dua tahun yang ada di Betlehem dibunuh. Semua bayi yang tidak berdosa itu telah dibunuh dengan kejam karena kedengkian hati seorang Herodes. Maka pada hari ini Gereja Katolik memberikan penghormatan kepada mereka semua yang telah menjadi martir demi Yesus. Kematian mereka menjadi kesedihan yang mendalam bagi kita dan sudah selayaknya kita menentang tindakan itu baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang.
Hingga saat ini, perjuangan untuk menentang ketidakadilan masih belum selesai. Sekalipun sosok Herodes sudah tidak ada di jaman modern ini, tapi penguasa otoriter yang dapat dengan mudahnya mengambil hidup seseorang tetap masih ada. Marilah kita memperjuangkan keadilan di tengah masyarakat kita ini. Semoga tidak ada lagi kanak-kanak yang menjadi korban kekerasan dalam lingkungan kita dengan kewaspadaan kita setiap hari. (Hd)
Adakah ketidakadilan yang saya temui dalam kehidupan saya? Beranikah saya menentangnya?
No responses yet