Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 28 Desember 2021
Pesta Kanak-kanak Suci
1Yoh 1:5 -2:2
Mzm 124:2-5,7-8
Mat 2:13-18
Mengaku Dosa
Jika kita mengaku dosa kita , maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. -1Yoh 1:9
Seorang Romo bercerita, di dalam suatu retret, ia ditanya oleh seorang anak muda, “ Romo, bagaimana caranya mengatasi dosa langganan?” Dan Romo tertawa mendengar pertanyaan anak ini, sebab ia sendiri baru pertama kali mendengar istilah dosa langganan dan ia bingung kenapa dosa dijadikan langganan. Karena yang namanya dosa bukan hal yang baik, mengapa harus dijadikan langganan. Lalu anak ini berkata, “Dosa langganan itu seperti menyontek, melawan orang tua, suka bohong. Kami menyadari, kalau menyontek itu dosa, tetapi menyontek ini sudah menjadi kebiasaan kami, dan sulit bagi kami untuk bisa melepaskan diri dari dosa ini.”
Romo tersenyum mendengar apa yang anak ini katakan. Romo mengingatkan, memang Roh itu penurut, tetapi daging lemah, tidak ada orang yang hidupnya bersih dari dosa. Karena itulah Gereja Katolik mempunyai Sakramen Tobat.
Ketika kita mengakui dosa kita, maka Tuhan akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari dosa yang pernah kita lakukan. Namun jangan jadikan sakramen tobat itu sebagai ajang kesempatan untuk “masih bisa” berbuat dosa lagi. Setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat, ia akan berusaha untuk tidak jatuh ke dalam dosa yang sama. (Dn)
Apakah saya menggunakan kesempatan mengaku dosa sebagai langkah serius pertobatan saya?
No responses yet