Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 28 Februari 2016

Kel 3:1-8a,13-15
Mzm 103:1-4,6-8,11
1Kor 10:1-6,10-12
Luk 13:1-9

BE MEANINGFUL

Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! – Luk 13:7b

Terkadang ketika kita memiliki suatu barang yang sudah tidak terpakai, kita merasa sayang membuangnya. Akhirnya malah menyusahkan diri kita karena kita jadi perlu memperhatikan secara khusus, padahal banyak barang lain yang masih berguna yang seharusnya kita perhatikan dan rawat. Semua fokusmalah terarah pada barang yang tidak terpakai. Yang sering tidak disadari, pada akhirya barang tersebut tetap saja tidak ada artinya lagi.

Pengalaman memiliki barang kesayangan yang tidak dapat dipergunakan lagi membuat saya menilik kembali pengalaman lain yang pernah saya alami akhir-akhir ini dalam pekerjaan. Hampir satu bulan yang lalu, saya dihadapkan pada hal serupa secara berturut-turut. Bedanya, kali ini terjadi pada dua rekan kerja saya. Sulit rasanya dihadapkan pada kenyataan ditinggalkan oleh rekan dalam tim. Apalagi kami baru saja mengenal dan mulai dekat satu sama lain. Kedua rekan kerja saya harus meninggalkan tim karena kesalahan yang telah mereka lakukan, yang jika diteruskan akan mengakibatkan kehancuran kesatuan dalam tim.

Tak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah kepergian mereka. Hanya doa yang dapat terucap agar di ladang pekerjaan yang baru, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kejadian ini membuat rekan-tekan tim yang bertahan menjadi terpukul, tetapi juga pembelajaran agar mempergunakan dengan baik hidup kita yang hanya satu kali ini menjadi berarti bagi orang-orang di sekitar kita. Kami belajar untuk berfokus pada apa yang ada di depan kami, dan tidak lagi menoleh ke belakang meratapi apa yang sudah lewat. (Cr)

Apakah saya sudah mempergunakan kesempatan untuk membuat hidup saya menjadi berarti?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *