Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 28 Februari 2022
1 Ptr 1:3-9
Mzm 111:1-2,5-6,9,10c
Mrk 10:17-27
Bagi Allah, Tidak Ada Hal yang Mustahil
Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. – Mrk. 10 : 27
Pada tahun 2017, mama divonis mengidap kanker paru stadium akhir. Kami sekeluarga cukup panik saat itu, karena tidak ada keluarga yang pernah memiliki riwayat sakit tersebut. Dokter yang memeriksa juga menyampaikan jika dalam kondisi itu dalam hitungan bulan atau paling lama 1 tahun mama harus berjuang dengan sakitnya dan pada akhirnya harus menyerah pada ajal.
Kami pun berusaha dengan segala cara untuk mengobati dan meringankan apa yang dialami oleh mama. Dalam perjalanan pengobatan mama, Tuhan menunjukkan jalanNya melalui doa-doa, obat-obatan, tindakan operasi dan kemoterapi bahkan kemudian dipertemukan dengan orang-orang dan para dokter baik yang tadinya tidak kami kenal.
Banyak hal yang membuat kami heran dari peristiwa-peristiwa yang kami lalui. Hal-hal yang sepertinya tidak mungkin namun terjadi seperti ada mukjizat yang dibuat Allah pada masa-masa ini.Begitu juga peristiwa yang belum lama ini terjadi. Para dokter menyampaikan peringatan kepada kami bahwa pasien kanker paru seperti mama jangan sampai terkena covid 19 karena bisa berakibat fatal pada paru-paru mama yang sudah diangkat sebagian dan tidak berfungsi normal. Ditambah lagi dengan kemoterapi yang merusak system imun dan sebagian organ-organnya yang lain. Namun ternyata, covid-19 menyerang kami sekeluarga tanpa bisa terhindarkan.
Pada saat itu kami pun berusaha dan bersiap dengan segala kemungkinan terburuk. Para dokterpun bersiap melakukan yang terbaik. Dan mujizat itu nyata bagi kami. Seperti ada tangan yang tidak terlihat bekerja melampaui tindakan para medis secara ajaib menolong mama melewati akibat covid-19 yang mematikan itu.(MD)
Apakah Saya percaya pada kuasa Allah yang dapat melakukan hal-hal yang mustahil?
No responses yet