Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 28 Juli 2024
Hari Minggu Biasa XVII
2 Raj 4:42-44
Mzm 145:10-11,15-18
Ef 4:1-6
Yoh 6:1-15
Tuhan Memampukan
“Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” – Yoh 6:9
“Tuhan, aku tidak sanggup. Tuhan, aku tidak bisa.” Itu keluhan yang seringkali saya lontarkan kepada Tuhan ketika saya ditawarkan sebuah tanggung jawab atau tugas pelayanan diluar skill atau kemampuan saya. Tuhan saja membutuhkan lima roti dan dua ikan untuk kemudian Ia gandakan sehingga lima ribu orang bisa makan sampai kenyang. Bagaimana jika saya tidak punya “modal” lima roti dan dua ikan tersebut? Apa yang mau saya berikan?
Namun pemikiran bahwa saya tidak mempunyai modal apa-apa ternyata tidak tepat. Keinginan saya untuk melayani sudah merupakan modal. Keinginan saya untuk belajar hal baru diluar skill saya juga modal yang saya miliki, yang bisa saya kembangkan. Dan jangan salah, sebenarnya bila Tuhan mau, Ia juga dapat menciptakan sesuatu dari udara kosong. Namun Ia meminta partisipasi dari murid-muridNya, partisipasi dari saya dan kita semua untuk menjadi rekan kerja-Nya, membagikan kasih kepada sebanyak mungkin orang.
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya ditawari untuk bergabung dalam tim dekor wilayah di paroki, saya berpikir itu tidak masuk akal karena saya tidak punya skill sama sekali di bidang itu. Namun dengan alasan tim dekor wilayah hampir semua sudah sepuh/lansia, akhirnya saya menerimanya. Luar biasanya, Tuhan menyediakan apa yang saya perlukan. Dengan skill yang benar-benar “nol besar”, saya dibimbing sedikit demi sedikit dengan sabar. Dan jauh lebih luar biasanya lagi, saya pun menikmatinya. Tak ada beban saat melayani, melakukan semuanya dengan sukacita meskipun masih harus dibimbing disana-sini. Percayalah, bila Tuhan yang meminta, maka Ia juga yang akan menyediakan, asalkan kita mau belajar dan memiliki hati untuk melayani-Nya. (Vn).
Apakah aku mau memberikan diriku untuk dipakai-Nya?
No responses yet