Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 28 Juli 2018
Yer 7:1-11
Mzm 84:3-6,8,11
Mat 13:24-30
Pengaruh Dunia
Dari manakah lalang itu? – Mat 13:27
Dunia terus berputar dan menghasilkan karya-karya yang revolusioner. Dulu, untuk dapat bepergian, hanya mengandalkan jalur darat dan laut. Tapi sekarang, bisa melalui udara dan waktu yang lebih singkat. Dulu orang hanya dapat mendengar suara dari keluarganya yang tinggal di tempat yang jauh. Sekarang, kita bisa bertatap muka ketika menghubungi mereka.
Namun tentu saja, kemajuan teknologi ini juga hanya dapat dinikmati dengan menggunakan materi. Untuk mendapatkan materi, tentu saja kita harus bekerja. Sayangnya, keinginan mendapatkan uang itulah yang sering membuat orang mengambil jalan singkat dengan berbohong, menipu, memanipulasi, dan sebagainya.
Dunia mengajarkan orang berlomba untuk mendapatkan materi yang lebih banyak demi mendapatkan rasa aman dan nyaman. Orang dituntut untuk bisa mendapatkan materi dalam waktu singkat. Semua ini terus terjadi karena kita seakan dituntut mendapatkan lebih banyak dari orang lain yang ada di sekitar kita.
Sebenarnya, jika kita dapat merasa puas, maka hal itu tidak akan menjadi bahaya. Namun ketika kita tidak pernah menjadi puas, itulah yang bisa berbahaya. Cukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki, gunakan secara bijak, dan nikmatilah bersama dengan orang-orang yang kita kasihi. Jangan pernah merasa iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain karena kita tidak tahu pengorbanan apa yang telah mereka lakukan. (An)
Sudahkah saya merasa puas dengan yang saya miliki?
No responses yet