Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 28 Maret 2025

Hos 14:2-10

Mzm 81:6-11,14,17

Mrk 12:28b-34

Mengasihi Tuhan

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” – Mrk 12:30

Sepanjang tahun 2024 saya belajar banyak tentang mengasihi. Dalam bimbingan rohani yang saya jalani, saya menemukan bahwa mengasihi Tuhan bukanlah tentang perasaan, baik perasaan bahagia, perasaaan dekat dengan Tuhan, atau perasaan senang akan doa yang terkabul. Walaupun perasaan-perasaan itu baik adanya dan bisa merupakan hiburan rohani bagi kita, tapi mengasihi Tuhan seharusnya lebih dalam dari perasaan-perasaan tersebut. Mengasihi bukan melulu tentang perasaan sayang, tetapi juga tentang ketaatan kepada Tuhan.

Di saat Tuhan terasa jauh atau saat doa terasa kering, wujud kita mengasihi-Nya adalah dengan tetap setia kepada-Nya, bukan malah tantrum atau ngambek terhadap Tuhan. Kita harus tetap berpegang pada fakta bahwa Tuhan itu baik. Itulah sebabnya perintah Tuhan yang pertama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa kita, akal budi kita, hati kita, dan kekuatan kita. Artinya kita mengasihi Tuhan dengan segala apa yang ada di dalam diri kita, entah itu lewat pikiran, perasaan, kata-kata, dan tindakan kita. Seluruhnya menjadi satu kesatuan diri kita sebagai manusia.

Jadi, ketika kita mendekatkan diri kepada Tuhan, kita menggunakan keseluruhan diri kita, perasaan kita saat beribadah, pikiran kita saat membaca kitab suci, kata-kata kita saat berdoa, dan tindakan kita dalam hidup sehari-hari. Marilah kita mengasihi Tuhan dengan seluruh diri kita, seluruh kemanusiaan kita, dan seluruh hidup kita. (Aw).

Apakah aku sudah menerima dan mengasihi Tuhan dengan segenap diriku seutuhnya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *