Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 28 Oktober 2017
El 2:19-22
Mzm 19:2-5
Luk 6:12-19
Murid Tuhan
Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid muridNya
lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebutNya rasul. – Luk 6:13
Ketika saya sekolah, menjadi murid berarti duduk diam mendengarkan guru berbicara dan menerangkan pelajaran, serta mempelajari kembali apa yang telah diajarkan dan melakukan tugas yang diberikan. Pada zaman saya, orang tua sungguh mempercayakan anaknya kepada guru. Jadi, jika ada anak yang diberi hukuman, tidak ada orang tua yang protes.
Kita sering mengaku sebagai murid Yesus, tetapi apakah kita sungguh menjalankan tugas sebagai seorang murid? Apakah kita mendengar bimbingan dan ajaran-Nya? Apakah kita sudah melakukan yang diperintahkan-Nya? Ternyata ada banyak pergeseran yang terjadi, dan kita hanya asal menyebut sebagai seorang murid.
Bagi yang senang film serial silat, tentu kita tahu bahwa seorang murid mewarisi ilmu dari gurunya. Nah, mari coba kita lihat, ajaran apa saja yang sudah saya warisi dari Tuhan dan apakah sudah saya lakukan? Kenyataannya, seringkali kita hanya asal bicara dan mengaku sebagai murid Tuhan, tetapi ajaran dan pesan-Nya tidak saya jalankan.
Semoga penyadaran akan kelemahan kita ini dapat membantu kita untuk memperbaiki hidup kita, sehingga kita pantas berkata bahwa kita adalah murid Tuhan. (An)
Apakah saya adalah murid Tuhan?
No responses yet