Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 28 September 2017
Hag 1:1-8
Mzm 149:1-6a,9b
Luk 9:7-9
KEINGINANKU = KEINGINAN-MU?
Perhatikanlah keadaanmu! – Hag 1:7
Kita tentu pernah mendapatkan sesuatu tidak seperti yang kita harapkan. Kita mungkin belajar sepanjang malam, tetapi nilai ujian kita tidak maksimal. Kita meluangkan waktu untuk memprospek banyak orang, tetapi yang akhirnya berhasil hanya beberapa. Kita mempersiapkan bahan rapat dengan sempurna, namun ternyata hasil presentasi tidak memuaskan. Lalu, apa yang kita lakukan sesudahnya? Pernahkah kita mencoba mencari tahu jawabannya?
Apakah kita sudah mengikutsertakan Tuhan di dalam semua yang kita lakukan? Apakah yang kita inginkan juga merupakan keinginan-Nya? Terkadang, ketika kita menginginkan sesuatu, kita terlalu sibuk sendiri. Hanya berfokus untuk mendapatkannya, sehingga kita mengabaikan keberadaan-Nya. Kita lupa, jika apa yang kita inginkan bukan keinginan-Nya, maka keinginan tersebut bisa jadi tidak akan menjadi nyata. Bukan karena Tuhan jahat, tetapi karena itu bukan yang terbaik bagi kita. Mungkin waktunya belum tepat, atau mungkin Tuhan ingin mengajarkan hal lain kepada kita.
Seperti halnya saat saya menjalani studi Magister. Saya sudah berusaha sebaik mungkin dan menyertakan-Nya, tetapi belum menjadi yang terbaik saat kelulusan. Saya sedih karena sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi hanya menjadi yang kedua. Setelah beberapa waktu, saya baru bisa bersyukur karena lewat kejadian itu saya diingatkan untuk tidak menjadi pribadi yang sombong. Tuhan ingin saya terus berusaha untuk memberi yang terbaik dan terus menyertakan-Nya dalam setiap apapun yang saya lakukan. (Cr)
Apakah saya sudah menyertakan Tuhan dalam setiap apapun yang saya putuskan dan lakukan?
No responses yet