Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 29 April 2021
Kis 13:13-25
Mzm 89:2-3,21-22,25,27
Yoh 13:16-20
Pergilah, Saudara Diutus!
Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
– Yoh 13:16
Tidak pernah ada posisi hamba yang lebih tinggi daripada tuannya atau posisi utusan yang lebih tinggi daripada yang mengutusnya. Jika posisi hamba atau utusan lebih tinggi, maka mereka tidak akan menerima perintah. Bahkan sebaliknya, yang memberikan perintah. Sebab, hanya mereka yang posisinya lebih tinggi yang bisa memberikan perintah kepada bawahannya.
Pada akhir setiap misa, imam akan mengatakan, “Pergilah, saudara diutus!” Dan umat menjawab “amin”. Kita semua yang mengikuti misa, diberikan perintah untuk pergi dan diutus membawa Amanat Agung. Yang memberikan perintah bukan sembarang orang, tetapi Sang Juru Selamat dunia ini, yang Empunya seluruh semesta. Oleh karena itu, sebagai utusan, kita harus mengemban tugas tersebut dengan sepenuh hati. Jangan melakukannya dengan sembarangan atau bahkan mengabaikan tugas perutusan tersebut.
Diutus bukan berarti kita harus menjadi seorang pastor, suster, atau penginjil. Tugas perutusan itu bisa kita lakukan dalam bentuk apapun. Seorang ibu rumah tanggapun bisa menjalani tugas perutusan tersebut. Perkataan dan perbuatannya yang penuh kasih bisa menunjukkan bahwa ia adalah orang yang diutus Tuhan bagi keluarga tersebut.
Mari kita merefleksikan Injil hari ini, apakah kita sudah melaksanakan tugas perutusan yang Tuhan berikan kepada kita? (Dn)
No responses yet