Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 29 Februari 2024
Yer 17:5-10
Mzm 1:1-4,6
Luk 16:19-31
Buah Perbuatan
Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. – Luk 16:19
Usianya tak terbilang muda lagi. Wajahnya keriput dan jalannya pun sangat perlahan-lahan. Ia tinggal bersama istrinya di sebuah apartemen mungil di Season City, sedangkan anak-anaknya berada di kota lain. Namun, semangat dan kasihnya terhadap keselamatan jiwa-jiwa luar biasa.
Setiap minggu, Om Louis menyediakan tempat mungilnya untuk komsel. Dari buku pujian, mencari pengajar sampai menyediakan makanan adalah pelayanan yang sering dilakukan oleh Om Louis. Tak jarang beliau mendukung dan mengkoordinir orang-orang untuk retret. Awal November yang lalu, Om Louis berpulang setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Saya sangat kehilangan namun pada saat yang sama ada perasaan suka cita. Saya percaya Om Louis sudah berada di surga karena ia banyak berbuat kasih.
Injil hari ini bercerita tentang seorang yang kaya (tak disebut namanya) dan Lazarus. Orang kaya itu hanya bersenang-senang dan menikmati kekayaannya sendiri. Apa yang salah dengan itu? Namun, ia menderita sengsara di alam maut karena ia tidak menaruh belas kasih kepada orang lain, terlebih ia tak berbelas kasih terhadap orang yang sedang kesulitan di depan matanya.
Teman, apa yang kita dengar dan perhatikan, itulah yang mempengaruhi jalan pikiran dan akhirnya tindakan kita. Bergiatlah dalam memelihara “kesehatan” jiwamu dengan mendengar dan merenungkan Firman Tuhan. Pada akhirnya jadilah pelaku Firman hingga kelak engkau turut berbahagia bersama Abraham di Firdaus. (Yo).
Jangan habiskan waktu dengan mendengar dan melihat hal-hal sia-sia.
No responses yet