Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 29 Maret 2021
Yes 42:1-7
Mzm 27:1-3,13-14
Yoh 12:1-11
Paling Berharga Yang Dipersembahkan
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. – Yoh 12:3
Ika adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Jarak usia dengan kakak yang paling muda terbentang sekitar sepuluh tahun. Tak heran Ika dekat dengan orang tuanya, sejak semua kakaknya menikah dan tinggal di rumah mereka masing-masing.
Ayah Ika sudah lama meninggal, tepatnya saat Ika baru mulai bekerja. Setelah menikah dan memiliki dua orang anak, Ika tetap tinggal bersama ibunya. Usia yang makin lanjut menyebabkan tubuh ibunya semakin lemah dan sakit-sakitan. Ika dengan setia merawat. Ketika beberapa kali ibunya masuk rumah sakit, Ika dengan setia memutarkan Perayaan Ekaristi melalui handphone. Hari-hari dibuatnya ceria dengan mendaraskan rosario bersama ibunya sekalipun ibunya hanya dapat mengikuti dengan mata terpejam.
Suatu hari ibu Ika mengalami koma dan akhirnya meninggal. Begitu sedihnya Ika dan hatinya belum bisa menerima kenyataan ini. Hingga suatu hari seorang teman lingkungan mengatakan bahwa ibunya sudah bahagia dan Ika diminta untuk tidak bersedih lagi. Kata-kata yang singkat namun meneguhkan ini membuat Ika lega dan rela melepas kepergian ibunya. Allah telah memberikan Yesus sebagai Juruselamatnya dan kini Ika mempersembahkan miliknya yang paling berharga yaitu ibunya. Inilah persembahan yang berkenan kepada Tuhan. (Yo)
Sudahkah saya mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan?
No responses yet