Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 29 November 2021
Yes 2:1-5
Mzm 122:1-4(4-7)8-9
Mat 8:5-11
Iman Sejalan Dengan Kasih
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorangpun diantara orang Israel – Mat 8:10b
Ada apa dengan perwira Romawi di Kota Kapernaum? Yesus telah menyembuhkan banyak orang (karena iman orang itu) tetapi mengapa perwira Romawi itu dipuji secara khusus atas kepercayaannya kepada Yesus yang dapat menyembuhkan bawahannya?
Saya pernah membaca di sebuah website bahwa orang Yahudi bukanlah orang yang mudah untuk dikasihi. Pada umumnya orang Yahudi sangat suka berbantahan. Sangat mudah terjebak dalam suatu perdebatan dengan orang Yahudi. Pada saat kita mau melewati sebuah lorong jalan yang penuh dengan gerombolan orang Yahudi dan salah satu dari mereka menginjak kaki kita maka yang marah adalah dia. “Mengapa kamu meletakkan kakimu di situ? Kalau sampai terinjak oleh orang lain, itu adalah salahmu sendiri.” Saat ingin menaiki bis umum, maka peraturan yang berlaku ialah siapa yang bisa menyerobot, dia yang akan masuk bis duluan.
Pada jaman itu, bawahan atau budak adalah ibarat barang. Jika “barang” itu bagus, kamu bisa “memelihara”nya. Jika “barang” itu jelek atau tidak berguna lagi, anda bisa “membuang”nya. Orang Roma dan orang Yahudi pada umumnya bermusuhan. Namun, perwira Roma ini lain. Dia sangat mengasihi bawahannya yang seorang Yahudi. Kasihnya yang sangat besar itu membuat ia mencari segala cara dan meluangkan banyak waktu asal bawahannya bisa sembuh.
Jika kamu seorang Katolik yang keras kepala, sombong, egois dan berpandangan sempit, yakinlah bahwa hal itu tidak menyenangkan hati Allah. Orang Katolik sejati adalah mereka yang dapat menunjukkan kebesaran kasih Allah dan selalu mau belajar untuk mengampuni. Marilah kita menunjukkan iman kita melalui kasih yang tulus kepada orang-orang lain di sekitar kita. (Yo)
Apakah iman saya sudah berbading lurus dengan kasih kepada sesama?
No responses yet