Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 29 November 2022
Yes 11:1-10
Mzm 72:2,7-8,12-13,17
Luk 10:21-24
Melihat Dan Mendengar
“Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat” – Luk 10:23b
Banyak hal bila dipikirkan dengan cara yang rumit terkadang tidak dapat dimengerti. Bahkan terkadang orangtua yang katanya sudah berpengalaman tidak dapat mengerti apa yang anak-anak pikirkan.
Demikian juga hal kerajaan Allah terkadang tidak dapat dicerna oleh otak super sekalipun. Kerajaan Allah hanya memerlukan hati yang mau mendengar, kemauan untuk takluk dan hati yang mau percaya.
Dunia memang tidak dapat mengerti. Dan semakin kita mendekatkan diri kepada dunia maka jangan heran kita semakin tuli akan apa yang Tuhan sabdakan di dalam kehidupan kita. Dunia bukan saja tentang kemewahan dan pesta pora. Namun juga kesedihan dan ketidakmauan untuk berserah dapat mentulikan telinga rohani kita.
Itulah sebabNya pembaharuan yang Allah inginkan dalam hidup kita bukan saja tentang rohani namun juga akal budi kita. Karena akal budi yang tidak dibaharui membuat telinga kita sulit menangkap kehendak Allah secara jelas karena akal budi kita seringkali mengotak-kotakkan segala sesuatu sehingga kita hanya mendengar apa yang mau kita dengar saja.
Karena itu, bagi kita yang dapat mendengar kehendak Allah, bersyukurlah. Karena banyak yang mau mendengar namun tidak dapat. Bila kita dapat melihat, bersyukurlah karena Yesus berkata, “berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat”. (Al).
Apakah saya dapat melihat dan mendengarNya?
No responses yet