Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 29 Oktober 2022
Flp 1:18b-26
Mzm 42:2-3,5
Luk 14:1,7-11
Merendahkan Diri
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. – Luk.14:10
Manusia tentu memiliki ego untuk dihormati, dipandang penting, dan dikagumi. Secara alamiah, manusia akan memilih posisi di mana bisa dilihat hebat dan mencapai posisi tertentu. Namun, Injil hari ini menjungkirbalikkan apa yang dunia pandang pada umumnya. Yesus dengan jelas melukiskannya dalam perumpamaan sebuah pesta yang tentunya dihadiri oleh orang-orang penting dan terhormat. Wajar kalau tamu undangan ingin duduk di tempat paling terhormat. Namun, Ia menunjukkan bahwa siapa yang bersedia merendahkan dirinyalah yang akan ditinggikan Allah.
Saya teringat akan pengalaman saya sebagai seorang ibu. Sebelum dikaruniai anak, saya sering mengikuti seminar maupun pengajaran tentang parenting. Saya cukup yakin dan percaya diri kalau bisa menjadi orang tua yang baik. Tetapi ketika benar-benar diberi kepercayaan itu, saya menemukan banyak kesulitan dan ternyata praktek seringkali tidak semudah teori. Di situlah saya merasa ditegur oleh-Nya. Selama ini saya sombong dengan kemampuan diri dan berpikir bahwa saya sudah menjadi orang yang sabar. Semua pemikiran itu gugur ketika anak-anak hadir dalam kehidupan saya. Dari pengalaman ini saya ingat perkataan salah satu pembimbing rohani, “Banyak hal yang Tuhan ijinkan terjadi supaya tidak ada tempat bagi kita untuk sombong”. Keberadaan anak-anak, mengasah saya kembali untuk menjadi pribadi yang lebih sabar lagi, lebih rendah hati, dan tidak memberi ruang untuk kesombongan. (Yy).
Apa masih ada kosombongan di hidupmu?
No responses yet