Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 29 September 2018
Dan 7:9-10,13-14 atau
Why 12:7-12a
Mzm 138:1-5
Yoh 1:47-51
Siapa Dia?
Bagaimana Engkau mengenal aku? – Yoh 1:48a
Beberapa hari lalu saya baru membaca kisah tentang seorang anak muda yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan sebelum akhir hidupnya. Seperti banyak kisah lainnya, pada mulanya ia banyak mempertanyakan perihal Tuhan dan seolah tidak peduli. Hingga suatu hari, ia bertanya kepada pastor yang mengajarnya apakah ia akan menemukan Tuhan. Tapi jawaban pastor adalah tidak. Namun, pastor mengatakan satu kalimat yang mengusiknya, bahwa Tuhanlah yang akan menemukan dirinya. Pada akhirnya, benar bahwa Tuhanlah yang menemukan dirinya sehingga ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Setiap kita pasti memiliki kisah pribadi tentang perjumpaan kita dengan Tuhan. Bukan soal kapan kita dibaptis, tapi lebih kepada pengalaman dimana pertama kalinya kita mengenali-Nya dan mengakui-Nya sebagai Tuhan. Masih ingatkah kita akan pengalaman itu?
Kita adalah ciptaan-Nya. Karena itu, Tuhan mengenal kita. Ia tahu betul siapa kita dan seperti apa diri kita. Ia tahu kebutuhan kita. Ia mampu menyelami pikiran kita. Karena Ia mengenal kita, Ia tahu yang terbaik bagi kita. Itulah sebabnya, terkadang kita merasa Tuhan tidak menjawab doa kita, Tuhan tidak memberikan yang kita mau. Bukan karena Ia tidak peduli. Bukan karena Ia tidak mengasihi. Sekali lagi, justru karena ia tahu yang terbaik bagi kita.
Sekalipun kita tidak pernah atau jarang datang kepada-Nya, Ia tetap mengenal kita. Ketika kita datang kepada-Nya, adalah kesempatan bagi kita untuk lebih dan semakin mengenal-Nya yang adalah Tuhan dalam hidup kita. (Jc)
Siapa Tuhan bagi saya?
No responses yet