Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 29 September 2024
Hari Minggu Biasa XXVI
Bil 11:25-29
Mzm 19:8,10,12-14
Yak 5:1-6
Mrk 9:38-43,45,47-48
Be smart
“Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangandiikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut” – Mrk 9:42
Menjadi pemimpin yang dipercaya, berkharisma, bisa menjadi seorang pembicara yang handal, dipandang sebagai orang yang diurapi, pendoa yang manjur, hamba Tuhan yang mampu membuat banyak mujizat termasuk mujizat kesembuhan merupakan sesuatu yang sangat membanggakan. Tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak orang menginginkan hal-hal semacam ini. Namun, mereka tidak sadar bahwa godaan yang timbul juga sangat banyak. Memang akan ada banyak orang yang mengikuti mereka. Namun yang seringkali terlupakan bahwa terbentuknya sebuah sekte biasanya diawali dengan adanya orang-orang semacam ini. Ada banyak kisah di Youtube yang disertai cuplikan video dokumenter dari beragam sekte yang menyesatkan hingga akhirnya ribuan orang menjadi korban. Sang pemimpin sekte akhirnya ditangkap dan dijebloskan di dalam penjara. Maka, berhati-hatilah dengan pribadi yang menyatakan diri sebagai hamba Tuhan namun tidak berjalan bersama dengan Gereja serta menunjukan sikap dan sifat yang bertentangan dengan Kitab Suci.
Allah sangat menginginkan semua umat-Nya selamat hingga Ia mengutus Putra-Nya untuk menebus dosa kita. Yesus sendiri menekankan pentingnya keselamatan jiwa. Itulah sebabnya Dia mendirikan Gereja-Nya. Kita patut bersyukur karena kita berada di dalam Gereja Katolik, yang berlandaskan Tradisi Suci, Magisterium dan Kitab Suci sehingga memungkinkan kita mengikuti Yesus dengan lebih utuh. (AS).
Pimpin langkahku ya Tuhan .
No responses yet