Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 03 Agustus 2017
Kel 40:16-21,34-38
Mzm 84:3-6a,8a,11
Mat:47-53
KERINDUAN JIWA
Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! – Mzm 84:4
Saat mengantar anak ke sekolah hari ini, saya menyanyikan lagu ini. Suatu kejutan, sesudah itu saya menemukan ayat ini dalam mazmur liturgi untuk renungan yang harus saya tulis ini.
Merupakan suatu hal yang biasa ketika kita berdoa dan membaca firman-Nya, kita merasakan Tuhan berbicara secara pribadi lewat apa yang kita baca dan doakan. Pada saat seperti itu, jiwa kita menemukan kerinduan yang terdalam. Ketika jiwa kita bersatu dengan Tuhan, kita tahu apa yang paling kita inginkan. Itulah sebabnya, ketika kita menjauh dari Tuhan, kita merasakan suatu penderitaan yang mungkin kita tidak mengerti hingga ketika kita berada lagi dalam hadirat-Nya.
Pada zaman ini, banyak orang yang selalu merasa kekurangan. Kekhawatiran telah menjadi sebuah epidemi dan sering membuat orang lebih berfokus pada dirinya sendiri sehingga melupakan apa yang ia miliki. Kita sudah sering mendengar bahwa ketika kita mensyukuri apa yang kita punya, hal itu akan mengurangi kekhawatiran dan menambah sukacita kita. Hanya saat kita bersama Tuhanlah hati kita bisa bersyukur, karena pada saat itu kebutuhan yang terdalam dari jiwa kita akan dipenuhi. Yakinlah betapa Tuhan sangat mengasihi kita, Ia menyediakan bagi segala makhluk, Dia akan lebih peduli kepada kita anak-anak-Nya. (Pt)
Hal apa saja yang saya pakai sebagai pujian dan syukur kepada Tuhan?
No responses yet