Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 03 November 2015
Rm 12:5-16a
Mzm 131:1-3
Luk 14:15-24
TAK DIUNDANG LAGI
… tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuanku. – Luk 14:24
Memang jengkel sekali rasanya ketika kita memanggil seseorang untuk datang tapi yang kita terima adalah seribu satu alasan dari orang tersebut untuk tidak memenuhi panggilan kita.
Sekali peristiwa, kami meninggalkan rumah selama beberapa hari. Namun ternyata listrik mengalami gangguan sehingga ketika kami pulang, kami menemukan lemari pendingin rusak, lampu putus, TV mati. Semua rusak. Rasa jengkelnya yang sudah terasa sampai ke ubun-ubun semakin menjadi ketika ahli reparasi lemari pendingin langganan kami menolak untuk datang dengan berbagai alasan. Dengan tidak sabar akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi agen lemari pendingin merk tersebut dan mereka berjanji akan datang keesokan harinya. Puji Tuhan, lemari pendingin kami langsung berfungsi lagi dengan baik sesudahnya. Tapi dalam hati saya berkata, saya tidak akan lagi memanggil ahli langganan kami karena di saat kami membutuhkan bantuannya, ia menolak untuk datang.
Teman, kejengkelan yang kita rasakan ketika orang yang kita sapa tidak merespon, juga dirasakan oleh Tuhan. Kesedihan juga Tuhan alami ketika kita lebih memilih berbagai kesibukan daripada menanggapi panggilan-Nya. Tuhan memang murah hati, penuh belas kasih, tapi hendaknya hal itu tidak membuat kita lantas bersikap semau-maunya. Karena setiap perbuatan kita akan ada konsekuensi yang mengikutinya. Terkadang, kesempatan itu hanya datang satu kali, dan janganlah kiranya kita melewatkan kesempatan itu sehingga pada akhirnya kita tidak dapat ikut mengambil bagian dalam undangan yang sudah diberikan kepada kita. (Ld)
Tuhan, ajar saya untuk menanggapi panggilan-Mu.
No responses yet