Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 03 November 2021
Rm 13:8-10
Mzm 112:1-2,4-5,9
Luk 14:25-33
Break The Chain
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” – Luk 14:26
Maksud Yesus dalam perikop ini adalah kita tidak boleh terikat pada apapun yang ada di dunia ini. Bahkan dengan orang yang terdekat sekalipun. Apalagi yang terdekat itu adalah benda atau barang.
Sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang dengan bangun tidur langsung cek ponsel bahkan tak jarang rela balik ke rumah karena ketinggalan ponsel. Sebegitu penting dan tergantungnya sehingga sulit tanpa kehadirannya. Ponsel menjadi barang penting saat ini karena kehadirannya memberikan warna dalam hidup.
Di masa pandemi banyak sekali berita duka yang saya terima termasuk kepergian papa, papi rohani dan sahabat terbaik bagi saya. Rasa kehilangan yang besar. Bahkan tak jarang ada yang bahkan marah dan menyalahkan Tuhan, mengapa orang-orang terdekat dipanggil ke pangkuan Bapa?
Keterikatan akan hal duniawi seringkali membuat saya menjauh dari Tuhan. Rasanya lebih menarik dan membahagiakan jika saya menghabiskan waktu pada hobi, pekerjaan maupun aktivitas lain daripada kegiatan yang bersifat rohani.
Saya perlu memutuskan rantai pengikat yang membelenggu saya agar dapat memiliki waktu bergaul dengan Tuhan. Saya harus melepaskan diri dari keterikatan yang melukai hati Bapa. Dan kembali menyediakan waktu bersamaNya. Tuhan harus menjadi yang utama dalam hidupku setelah saya meninggalkan yang membelenggu hidupku selama ini. (TL)
Mampukah dan maukah saya melepaskan rantai yang membelenggu diriku?
No responses yet