Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 03 September 2022
St. Gregorius Agung
1 Kor 4:6b-15
Mzm 145:17-21
Luk 6:1-5
Minggu Boleh Kerja Gak?
Tetapi beberapa orang Farisi berkata : “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat ?” – Luk. 6:2
Saya bersyukur selama saya bekerja hari Minggu selalu libur. Berbeda dengan tetangga saya yang berprofesi sebagai pedagang spare parts. Hari minggu tokonya lebih ramai dibanding hari-hari lainnya. Karena itu, setelah misa Minggu pagi, beliau selalu berangkat ke tokonya.
Bolehkah bekerja pada hari Sabat? ‘Sabat’ berasal dari kata Ibrani yang berarti ‘istirahat’. Dalam tradisi Yudaisme, hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Sejak Perjanjian Baru, orang Kristiani tidak lagi terikat pada hari Sabat dan tuntutannya melainkan kepada Hari Tuhan. Berdasarkan otoritas Yesus Kristus, Gereja Katolik mengubah tradisi Sabat Yahudi dari hari Sabtu ke Hari Tuhan yaitu hari Minggu. Sejak Perjanjian Baru, hari Sabat atau Hari Tuhan itu adalah hari Minggu atau hari pertama dalam pekan. Ada dua hal penting terjadi pada hari Minggu. Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus terjadi pada hari Minggu Paskah (hari pertama dalam minggu) Kedua, Roh Kudus turun atas Gereja dan para murid pada hari Minggu Pentakosta. Setelah kebangkitan, Yesus dua kali menampakkan diri kepada para murid di hari Minggu (Yoh. 20:19, 26). Inilah mengapa orang Katolik memaknai hari Minggu sebagai Hari Tuhan.
Hari Sabat diadakan untuk berbuat kebaikan bagi orang dan bukan sebaliknya. Jadi, kita tetap boleh bekerja pada hari Minggu asalkan kita menunaikan dahulu kewajiban kita sebagai umat Allah yaitu beribadah di gereja. (Yo).
Hari Sabat untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.
No responses yet