Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 30 April 2024
Kis 14:19-28
Mzm 145:10-13,21
Yoh 14:27-31a
Damai Sejahtera
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. – Yoh 14:27
Apa yang biasanya ditinggalkan orang sebelum meninggal kepada orang yang masih hidup? Pasti sesuatu yang amat berharga, misalnya: uang, deposito, motor, mobil, rumah, dan lain sebagainya. Sebelum wafat, Yesus memberikan damai sejahtera kepada murid-murid-Nya.
Apa itu damai sejahtera? Kata Ibrani untuk damai sejahtera ialah shalom. Kata ini mengacu pada:
1.Ketenangan seperti perdamaian antara dua negara yang bertikai.
2.Perasaan mapan dalam suatu bangsa, seperti pada masa kemakmuran dan tidak ada perang saudara.
3.Keutuhan dan keselarasan dalam hubungan antar manusia, baik dalam rumah tangga maupun di masyarakat.
4.Perasaan pribadi seseorang yang bebas dari rasa kekhawatiran dan merasa tenteram dalam jiwanya.
5.Shalom juga melukiskan tentang keutuhan yang sempurna.
Ketika Allah menciptakan langit dan bumi, Ia menciptakan dunia yang tenteram dan damai sehingga Ia melihat bahwa semuanya itu baik.
Damai sejahtera yang diberikan Allah kepada para murid-Nya juga kita terima saat pembaptisan. Tugas kita adalah memelihara damai sejahtera itu di dalam hati. Sekarang, apa yang masih saudara inginkan dalam hidup ini yang melebihi dari damai sejahtera? Uang? Kesehatan? Karir? (Yo).
Hanya ketaatan kepada Allah yg membuat kita berada dalam keadaan damai sejahtera.
No responses yet