Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 30 Agustus 2018
1Kor 1:1-9
Mzm 145:2-7
Mat 24:42-51
Hidup yang Berarti
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. – Mat 24:44
Beberapa bulan lalu saya mendapat kabar yang sangat mengejutkan. Seorang kerabat jauh meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, baru di pertengahan 20. Muda, cantik, pintar, berprestasi, dan menjalani hidup dengan baik. Penyakit kanker harus menghentikan semua cita-cita mulia termasuk membahagiakan ibunya, satu-satunya orang tua yang masih ada.
Semua terkejut dan sedih atas kabar menyedihkan ini. Saya sendiri memperoleh kabar meninggalnya hanya 6 hari setelah mengetahui kabar sakitnya. Walau tak mengenal secara dekat, saya ikut menitikkan air mata. Saya tidak mengerti rencana apa yang Tuhan siapkan.
Teman, hidup dan mati semudah menjentikkan jari bagi Tuhan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam detik waktu di depan kita. Banyak orang yang segar bugar tiba-tiba meninggalkan dunia ini hanya dalam hitungan hari atau bahkan menit. Setiap orang memang mempunyai waktunya masing-masing dengan jalan hidupnya sendiri.
Kutipan Injil hari ini mengingatkan saya pribadi akan terbatasnya waktu saya di dunia ini dan betapa berkuasanya Tuhan atas hidup saya. Sayapun semakin sadar bahwa saya belum menjalankan kehidupan dengan baik. Setiap pagi menjelang, saya bersyukur karena ada kesempatan baru lagi untuk menjadikan diri lebih baik, karena hidup bukanlah tentang seberapa panjang tapi tentang apa yang telah kita lakukan selama hidup. (Ve)
Apakah saya sudah menjalankan hidup dengan sebaik mungkin?
No responses yet