Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 30 Januari 2022
Hari Minggu Biasa IV
Yer 1:4-5,17-19
Mzm 71:1-6,15,17
1 Kor 12:31 – 13:13 atau
1 Kor 13:4-13
Luk 4:21-30
Masih Iri Hatikah Aku?
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” – Luk 4:22
Sungguh mengherankan mengapa orang Nazaret tidak percaya kepada Yesus, padahal mereka telah mendengar bahwa Yesus telah melakukan berbagai keajaiban di tempat-tempat lain.Yang ada di pikiran mereka hanyalah Yesus itu anak Yusuf, orang yang mereka kenal sejak kecil, dan saudara-saudaraNya ada bersama mereka juga. Rasa tak percaya pada Yesus dari mana Ia memperoleh kuasa dan kharisma yang begitu besar.
Salah satu yang menyebabkan mereka tidak ingin percaya kepada Yesus adalah keiri hatian. Karena rasa iri hati memenuhi hati mereka, mereka tak mau percaya kalau anak Yusuf yang biasa-biasa saja bisa menjadi orang yang luar biasa. Ditambah lagi dengan Yesus yang tidak melakukan berbagai keajaiban di Nazaret seperti yang terjadi di Kapernaum, hati mereka menjadi semakin panas.
Mari kita coba berefleksi, pernahkah kita berlaku seperti orang-orang Nazaret itu? Di kala ada saudara atau tetangga yang kita kenal sejak kecil, tiba-tiba menjadi orang sukses dan terkenal, apakah kita ikut bahagia dengan keberhasilan mereka ataukah justru merasa sirik dan tidak terima? Ah, orang tuanya orang biasa saja, kok bisa dia bisa menjadi orang sukses, pasti dia menggunakan jalan yang tidak halal, atau pikiran-pikiran semacam itu.
Mari kita mohon kepada Tuhan supaya dihindarkan dari sifat iri hati, diberi rahmat untuk boleh selalu bersyukur, serta dengan tulus ikut berbahagia dengan kesuksesan atau kebahagiaan orang lain. (Vn)
Iri hatikah aku?
No responses yet