Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 30 Juli 2021
Im 23:1,4-11,15-16,27,34b-37
Mzm 81:3-6,10-11
Mat 13:54-58
Hal Yang Utama
Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. – Mat 13:58
Hidup ini seringkali membuat kita lupa diri dan memandang segala sesuatunya berdasarkan kacamata dunia. Kita mengesampingkan hal-hal yang sebenarnya penting dan utama, demi pernak-pernik kehidupan yang bersifat semu. Apa yang ditawarkan dunia membuat kita silau dan terbuai oleh arus dunia.
Sama halnya seperti yang terjadi dalam bacaan hari ini, dimana Yesus ditolak di tempat asal-Nya sendiri karena orang-orang lebih mementingkan latar belakang Yesus daripada apa yang Ia lakukan. Akibat mementingkan hal sepele, akhirnya mereka menolak-Nya dan tak percaya pada mukjizat yang Ia lakukan.
Dalam menjalani kehidupan ini kita pun demikian, lebih mementingkan apa yang dunia lihat daripada hidup berkenan di hadapan-Nya. Karena takut diejek tidak kekinian, sehingga lebih memilih untuk pergi dengan teman yang mengajak nongkrong meski pandemi daripada mengikuti doa online di lingkungan. Lebih memilih nonton drama korea daripada mengikuti kursus Kitab Suci, dan masih banyak lainnya. Saya pun kadang masih terbawa arus dunia, dengan memprioritaskan chatting daripada membaca Kitab Suci.
Hidup di dunia memang membuat kita tak bisa acuh terhadap kacamata dunia, tetapi itu bukan berarti membuat kita menanggalkan hal yang utama (baca: Yesus) dalam kehidupan kita. Dengan mengutamakan Yesus, kita akan mendapatkan kekuatan untuk menjalani kehidupan ini dengan baik. Mari selalu menjadikan-Nya sebagai yang utama dalam setiap aspek kehidupan kita. (Cr)
Manakah yang lebih penting bagi saya, yang dilihat dunia atau yang berkenan di hadapan-Nya?
Sudahkah saya mengutamakan Yesus di atas yang lainnya?
No responses yet