Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 30 Juni 2023
Kej 17:1,9-10,15-22
Mzm 128:1-5
Mat 8:1-4
Pengharapan
“Aku mau, jadilah engkau tahir.” – Mat 8:3a
Saya sering ragu bila meminta sesuatu kepada Tuhan, apalagi bila doa saya tak kunjung ada tanda-tanda akan dikabulkan. Hal itu membuat saya berpikir, “Kira-kira Tuhan akan mengabulkan ngga sih?” Saya juga melakukan tawar-menawar dengan-Nya dan menyiapkan rencana lain sebagai antisipasinya.
Dalam bacaan pertama hari ini, ketika Tuhan berkata kepada Abraham bahwa melalui istri sahnya lah keturunannya akan berlanjut; Abraham sempat tidak yakin, mengingat saat itu istrinya sudah tua. Ia mengira bahwa melalui Ismail (anak dari pembantu Sara) saja keturunannya. Bahkan Injil hari ini juga menunjukkan demikian ketika si penderita kusta meminta pada-Nya dengan berkata, “Jika Tuhan mau …”Dua tokoh ini cukup mewakili sikap manusia dalam berpengharapan kepada
-Nya. Jalan pikiran dan pengetahuan manusia seringkali justru membatasi pengharapan kita kepada-Nya dan menyangsikan kuasa-Nya. Padahal kuasa Sang Pencipta itu jauh dari nalar manusia. Untuk dapat mengerti Allah yang sedemikian Maha Besar-nya jelas mustahil bagi kita, namun cinta-Nya yang sampai dengan rela memberikan putera tunggal-Nya, Yesus, demi keselamatan kita semestinya dapat menjadi dasar dan pegangan kita untuk selalu berharap dan percaya pada-Nya. (AS).
Siapakah pengharapanku? Pikiranku atau Tuhanku?
No responses yet