Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 30 Maret 2017
Kel 32:7-14
Mzm 106:19-23
Yoh 5:31-47
HIDUP DI DALAM KEHIDUPAN
..walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. – Yohanes 5:39-40
Dulu saya merasa sebagai orang yang berpendidikan. Ketika masa sekolah, saya tidak pernah tinggal kelas. Ketika bekerja, saya merasa paling cekatan karena saya memang dididik untuk optimis dan bekerja keras dalam menghadapi apapun. Demikian juga ketika masuk dalam hidup berkeluarga, saya merasa paling mengerti perasaan pasangan saya, paling tahu cara hidup berkeluarga karena saya sempat membaca beberapa buku tentang keluarga. Saat sudah mengenal Tuhanpun, saya tahu kalau saya orang bertalenta dan berkarunia karena saya juga pernah membaca beberapa buku rohani karangan pembicara terkenal.
Sampai suatu saat, semua terasa berjalan salah. Masalah demi masalah terjadi silih berganti membuat saya serasa menjadi manusia yang paling menyedihkan di dunia ini. Apa yang saya harapkan berjalan baik, ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan. Saya berteriak, saya berdoa, saya berusaha membaca firman-Nya untuk mencari kehendak-Nya, namun saya tidak menemukan apa-apa. Dengan segala cara dan pengertian saya berusaha mengerti apa rencana-Nya, tapi malah membuat saya semakin bingung dan takut. Di mana saya yang dulu selalu optimis menghadapi segala hal?
Sampai satu saat, firman ini menegur saya: “..walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Ayat inilah yang akhirnya membawa saya DATANG kepada-Nya dan memperoleh kembali “hidup” di dalam kehidupan saya. Hidup yang bergantung kepada-Nya, hidup yang penuh sukacita, hidup yang lepas dari kemunafikan, dan hidup yang bahagia karena bisa mengasihi apa adanya. (Al)
Apakah saya sudah menemukan “hidup” di dalam kehidupan keseharian saya?
No responses yet