Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 30 Mei 2022
Kis 19:1-8
Mzm 68:2-7
Yoh 16:29-33
Jangan Takut Menderita
“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” – Yoh.16:33b
Menjelang akhir Februari yang lalu, Paus Fransiskus menderita sakit lutut yang hebat. Atas saran dokternya, beliau diminta beristirahat selama beberapa hari. Akibatnya kunjungan Paus ke Florence untuk menutup pertemuan para Uskup dan walikota dari daerah Mediterania terpaksa dibatalkan.
Namun, pada hari Jum’at 25 Februari 2022, Paus Fransiskus pergi ke Kedutaan Rusia di Vatikan. Berdasarkan protokol diplomatik,
seharusnya Menlu Vatikan memanggil duta besar Rusia ke Vatikan. Namun, Paus mengabaikan aturan protokoler itu. Selama 30 menit Paus berbicara kepada duta besar Rusia di Vatikan. Beliau menyampaikan kesedihan dan keprihatinannya atas perang Rusia–Ukraina. Atas nama Kristus, beliau menghendaki perdamaian segera terjadi atas negara-negara tersebut.
Apakah Saudara pernah berada di tengah-tengah situasi perselisihan? Apakah Saudara memilih diam saja dan membiarkan teman-teman yang berselisih itu semakin panas? Maukah Saudara ikut ambil bagian sebagai pembawa damai dengan konsekuensi tidak disukai oleh salah satu pihak yang sedang bertikai?
Dalam Injil hari ini, Yesus memberi semangat kepada para muridNya agar tidak takut menderita demi kemuliaan Tuhan. Sekalipun kita ditinggalkan oleh semua orang karena hal baik yang kita lakukan, namun Allah tidak pernah meninggalkan kita. (Yo).
Apakah saya mau menjadi pembawa damai di mana terjadi perselisihan?
No responses yet