Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 30 Oktober 2017
Rm 8:12-17
Mzm 68:2,6-7,20-21
Luk 13:10-17
Menghampakan diri
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. – Rm 8:13
Di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu, jika kita tidak sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan, pasti akan terseret ke dalam gaya hidup dunia.
Mengapa kita harus membuang semua perbuatan daging? Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang hidup dalam daging tidak akan mungkin berkenan kepada Tuhan, “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah” (Roma 8:7a). Dan sia-sia kita menghadiri Ekaristi, ikut persekutuan, bahkan terlibat aktif dalam pelayanan, jika kita masih hidup dalam kedagingan.
Ketika saya sibuk mengerjakan ini itu hingga kadang melupakan Tuhan yang selalu setia hadir menyertai, saya tidak dapat merasakan perasaan haus dan lapar kepada-Nya. Namun ketika saya mencoba menyediakan ruang yang kosong untuk-Nya, ada gelora rasa haus dan lapar yang begitu nyata, sehingga yang ingin saya lakukan hanya terus memuji dan mengagungkan-Nya.
Haus dan lapar akan Tuhan hanya akan kita rasakan ketika kita menghampakan diri dan membiarkan Tuhan masuk dalam ruang tersebut, sehingga roh menjadi hidup. Saat kedagingan dimatikan, roh akan mencari dan bersekutu dengan Tuhan. (In)
Bapa di surga, mohon rahmat-Mu memampukanku untuk selalu mematikan perbuatan daging.
No responses yet