Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 31 Desember 2015
1Yoh 2:18-21
Mzm 96:1-2,11-13
Yoh 1:1-18
MENOLAK YESUS
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. – Yoh 1:11-12
Seorang teman berbagi kesaksian ketika berada dalam keterikatan sebagai pembuat dan pengedar narkoba. Sekalipun ia tahu kalau apa yang diperbuatnya merusak orang lain, menghancurkan hubungannya dengan Tuhan, dan melawan hukum, namun sulit baginya untuk melepaskan diri dari profesi itu. Yang paling sulit baginya karena ia sudah merasa sangat nyaman dengan pendapatan besar yang diperolehnya sebagai pemasok dan pengedar.
Banyak dari keluarga, saudara, dan teman-teman yang mengingatkan untuk meninggalkan pekerjaannya sebelum terlambat dan menerima Yesus untuk percaya bahwa hidupnya akan diubahkan. Tapi semua itu selalu dibalas dengan kemarahan besar. Ia begitu menikmati kenyamanan itu sehingga ia tidak perduli terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya. Bahkan ketika anaknya yang masih kecil datang dan memintanya untuk bermain bersama, ia mengusirnya karena anaknya dianggap mengganggu kesenangan dan kenyamanannya.
Semakin nyaman ia berada dalam dunianya, semakin ia jauh dari pengenalan akan pribadi Tuhan. Ia menjadi benci dan kesal pada keluarganya sendiri yang sering berdoa dan ikut komunitas doa yang dianggapnya tidak berguna dan hanya membuang waktu dan uang.
Di akhir kesaksiannya, ia menyatakan syukur kepada Tuhan kalau ia masih mendapat kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki hidupnya, sekalipun ia harus menjalani hukuman selama tiga puluh tujuh tahun. Mungkin akan lain ceritanya jika keadaannya terjadi sekarang. Bisa jadi ia akan menghadapi sebarisan regu tembak tanpa sempat bertobat dan memperbaiki hidupnya. (Md)
Kenyamanan apa yang masih saya pertahankan hingga saya menolak Tuhan?
No responses yet