Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 31 Desember 2024

1 Yoh 2:18-21
Mzm 96:1-2,11-13
Yoh 1:1-18

Mewartakan Sang Terang

Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. – Yoh 1:8

Saya baru saja selesai mempersiapkan materi untuk bab terakhir yang akan dibahas dalam pertemuan besok, kebetulan tentang pewartaan. Tugas kita yang sudah mengalami hidup baru tidak hanya berhenti di titik berubah menjadi lebih baik (berbalik 180 derajat dari dosa), melainkan juga mewartakan Kristus pada sesama. Seperti Yohanes Pembaptis yang diutus untuk mewartakan Sang Terang, demikian juga tugas kita di dunia ini. 

Dulu di benak saya, mewartakan Sang Terang berarti berkotbah di depan atau mendatangi orang untuk menceritakan kebenaran Injil. Terdengar sangat menakutkan untuk seorang introvert pemalu seperti saya. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan, saya menjadi paham bahwa mewartakan-Nya tidak harus demikian. Dengan meneladani pribadi Yesus (memiliki belas kasih di dalam diri kita), itu pun merupakan bentuk dari mewartakan-Nya. Bahkan, senyuman dan sapaan juga wujud kita mewartakan-Nya. Terdengar remeh tapi bisa menjadi powerful jika kita melakukannya dengan hati yang tulus. Satu hal yang selalu saya ingat hingga hari ini, yakni saya memiliki seorang teman yang bersedia menyediakan telinganya untuk mendengarkan keluhan dan tangisan di saat saya berada di titik terendah dalam hidup. Saya sungguh merasakan kasih Yesus dalam dirinya, tidak lagi merasa seorang diri, tapi sungguh merasa dicintai. (Me).

Apa yang sudah saya lakukan untuk mewartakan Sang Terang?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *