Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 31 Januari 2018
2Sam 24:2,9-17
Mzm 32:1-2,5-7
Mrk 6:1-6
Yang mengenal kita
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? – Mrk 6:3
Beberapa waktu lalu, komunitas kami baru mengadakan rekoleksi. Tidak seperti biasanya dimana pembicara dalam rekoleksi biasa selalu berasal dari intern, kali ini kami mengundang pembicara luar untuk memberikan sesi.
Seperti yang sudah kami duga sebelumnya, respon dari peserta sangat positif. Semua merasa diberkati atas apa yang disampaikan oleh pembicara tersebut, dan menjadi tersemangati. Terkadang, lucu rasanya. Apa yang disampaikan oleh pembicara luar tersebut bukan hal baru, justru seringkali merupakan hal-hal yang sudah berulang kali disampaikan oleh pembicara intern. Tapi ketika dibawakan dan disampaikan oleh orang lain, responnya berbeda. Mereka terkesan lebih mendengarkan.
Meski lucu dan membuat hati terasa gemas, tapi memang begitulah kenyataannya. Bukan hanya di komunitas kami, tapi pembicara tersebut juga menyatakan hal yang sama terjadi di komunitasnya. Jika ia berbicara di komunitasnya, rasanya sudah tidak didengarkan. Tapi kalau orang lain yang bicara, rasanya “wow”. Padahal materinya sama.
Bahkan Yesuspun mengalami hal serupa. Mari kita menyadari betapa sikap tersebut menunjukkan kita tidak menghargai orang-orang yang seringkali berada di dekat kita, sebaliknya kita begitu mengelu-elukan orang-orang yang jauh yang mungkin tidak mengenal kita. Sebenarnya, orang-orang yang dekat justru dapat menyampaikan sesuatu yang lebih dalam karena mereka tahu dan kenal siapa kita. Mari kita menghargai orang-orang terdekat kita. (Jc)
Siapa yang lebih saya dengarkan dalam kehidupan saya?
No responses yet