Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 31 Januari 2022
St. Yohanes Bosco
2 Sam 15:13-14,30; 16:5-13a
Mzm 3:2-7
Mrk 5:1-20
The Legion
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu : ”Siapa namamu?” Jawabnya : “Namaku Legion, karena kami banyak.” – Mrk 5:9
Ketika kerusuhan terjadi, tawuran antar sekolah atau kekacauan yang ditimbulkan oleh banyak orang nampaknya orang-orang yang berada di dalamnya seperti nekat dan memiliki banyak nyawa. Tidak takut sedikitpun akan kematian, ditangkap, dipukuli oleh pihak lawan atau ditangkap oleh pihak keamanan.
Ketika orang-orang melakukan kejahatan secara berkelompok seperti penjarahan massal, pembakaran fasilitas publik, pengeroyokan, bahkan sampai pemerkosaan sepertinya petugas kepolisian pun tidak lagi ditakuti. Seakan-akan ada legion di situ. Orang-orang yang terlibat seperti begitu beringas dan tidak lagi mempedulikan cinta kasih.
Tidak hilang dari ingatan ketika kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998. Banyak kengerian yang terekam di masa-masa itu. Orang-orang yang berkerumun dan ikut-ikutan melakukan aksi-aksi kejahatan seperti sudah tidak ada lagi yang ditakuti. Mereka diliputi nafsu serakah dan kebencian terhadap etnis tertentu. Seperti memiliki kekuatan tambahan secara bergerombol, mereka merusak, menjarah, memukuli, dan bahkan memperkosa.
Dalam kecanggihan teknologi seperti sekarang ini, kita pun perlu berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk roh kegelapan. Karena kita pun perlu berjaga-jaga senantiasa terhadap segala bentuk hasutan, tipuan, dan ajakan yang mengarah kepada kebinasaan. Pada masa-masa ini, dengan mudahnya setiap informasi masuk ke smartphone kita. Jangan sampai kita mudah terhasut dengan berita-berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Kita pun harus selalu bersandar pada kebenaran yang dari Allah, agar jangan mudah terombang-ambing akan arus dunia yang terkadang menempatkan kita pada posisi yang sulit dan seolah tidak memberikan pilihan. (Md)
Apakah Saya senantiasa berjaga-jaga dalam kehidupan ini?
No responses yet