Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 31 Mei 2017
Zef 3:14-18a atau Rm 12:9-16b
MT Yes 12:2-6
Luk 1:39-56
KUNJUNGAN YUUUKKK…
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya. – Luk 1:41
Kunjungan selalu membawa kegembiraan. Sayangnya, kita sering terlalu sibuk dengan urusan sendiri sehingga kurang mempunyai waktu untuk berbagi. Padahal, waktu yang kita luangkan untuk mengunjungi orang merupakan pelayanan juga.
Dua bulan lalu saya mengunjungi ayah seorang teman di ICU. Beliau baru mengalami kecelakaan. Sebelumnya saya mendapat kabar orang tua ini suka marah-marah. Napasnya yang sesak membuatnya gusar. Ketidaknyamanan ini dilampiaskan dengan membentak anggota keluarganya.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, saya berdoa rosario, memohon berkat Tuhan bagi ayah teman saya itu. Sesampai di rumah sakit, beberapa teman sudah menunggu di depan ruangan tempatnya dirawat. Setelah masuk, kami bisa melihat banyak sekali memar di wajah dan tangannya. Matanya juga mengalami luka. Dadanya dipasangi alat untuk memantau detak jantungnya. Ia tersenyum melihat rombongan kami. Seorang teman mengatakan, “Sabar ya pak, pasti sembuh. Tuhan Yesus itu baik.” Kami berdoa bersama memohon jamahan dan penghiburan Tuhan bagi bapak itu selama proses penyembuhannya. Selesai berdoa, ia mengucapkan terima kasih dengan genangan air mata di kedua matanya. Ah, kunjungan selalu membuat orang lain senang dan suasana menjadi penuh sukacita, sekalipun hanya kunjungan singkat.
Terima kasih Bunda Maria, karena teladanmu mengunjungi Elisabet, kami dapat membawa sukacita Yesus kepada orang lain. (Yo)
Apakah saya meluangkan waktu untuk mengadakan kunjungan kepada orang-orang yang saya kasihi?
No responses yet